Pemeriksaan mata tahunan amat penting untuk menjaga indera penglihatan secara keseluruhan. Salah satu contohnya adalah skrining retina. Skrining ini merupakan pemeriksaan secara keseluruhan retina yang komprehensif untuk mendeteksi masalah di organ tersebut.

Penglihatan yang baik sangatlah penting dan akan menunjang kesuksesan anak di sekolah. Saat mata anak tidak dapat mengirimkan gambar dengan jelas ke otak, penglihatan mereka dapat menjadi terbatas. Bila masalah penglihatan dapat diketahui sejak dini, tatalaksana akan menjadi lebih efektif dan pusat penglihatan di otak anak dapat tumbuh dengan maksimal.

Kapan dan bagaimana skrining dilakukan?

Pemeriksaan mata anak perlu dilakukan sejak bayi hingga usia sekolah.

  • 0 hari – 1 bulan : Dapat dilakukan pemeriksaan pada bagian mata luar. Jika bayi prematur, berisiko tinggi, memiliki tanda abnormalitas, dan memiliki riwayat penyakit mata dalam keluarga.
  • 1 bulan – 1 tahun : Pada anak yang tidak tampak memiliki kelainan, skrining harus dilakukan saat usia anak antara 6 bulan sampai satu tahun.
  • 3 – 5 tahun : antara usia 3 – 3,5 tahun, penglihatan dan kesimetrisan mata anak harus dinilai. Ketajaman penglihatan mata harus dinilai sesegera mungkin saat anak sudah dapat bekerjasama menggunakan grafik pemeriksaan mata. Bila dicurigai terdapat strabismus, amblyopia, kelainan refraksi, atau masalah fokus lain, anak harus mendapat pemeriksaan menyeluruh.
  • Usia sekolah : Sebelum memasuki usia sekolah atau kapanpun saat dicurigi adanya masalah pada mata, mata anak harus diperiksakan. Mata minus adalah kelainan yang paling sering dijumpai. Bila dicurigai adanya ketidaksimetrisan mata atau masalah lain, anak harus diperiksa secara menyeluruh oleh dokter mata.

Skrining mata ini telah dilaksanakan oleh MI Al Islamiyah Grojogan Bantul, bekerjasama dengan Rumah Sehat Baznas DI Yogyakarta menggandeng Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) dengan jadwal :

  • Kamis 8 Agustus 2024 untuk kelas I dan kelas VI.
  • Selasa 3 September 2024 untuk kelas IV dan kelas V.
  • Kamis 5 September 2024 untuk kelas II dan kelas III.

Skrining retina mata memungkinkan sesorang mengetahui lebih dini kondisi mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Skrining retina mata dapat mendeteksi gangguan mata, seperti :

  • Retinopati diabetik (kondisi mata akibat diabetes)
  • Ablasio retina
  • Edema macula
  • Glaukoma
  • Degenerasi makula.

Umumnya bagi mereka yang menderita hipertensi dan diabetes lebih berisiko terkena penyakit mata. Dengan demikian, perlu memeriksakan mata setiap tahun atau lebih sering jika memiliki gejala atau kondisi mata tertentu.

(TM)